Sebenarnya Apa Perbedaan Antara Smartphone Xiaomi Bergaransi Resmi dengan Distributor Abal-abal dan Bagaimana Cara Membedakannya?
Sebenarnya apa sih yang membedakan antara Smartphone Xiaomi bergaransi resmi dengan Smartphone Xiaomi non resmi? Apakah cuma dimasalah After sales nya saja atau memang ada perbedaan yang lebih spesifik? Terus lebih baik beli yang resmi atau non resmi? Nah untuk menjawab pertanyaan tersebut, sengaja sudah admin buatkan artikel khususnya. Silahkan dibaca hingga selesai.
Persoalan antara Xiaomi bergaransi resmi dengan Smartphone Xiaomi yang bergaransi distributor ini dulu lama sekali pernah admin bahas melalui artikel yang berjudul "Apa ..." yang bisa kamu baca selengkapnya di sini. Di Artikel tersebut juga admin terangkan secara terperinci beserta tutorial cara membedakan antara Smartphone Xiaomi yang menggunakan rom Miui official dengan rom Miui distributor abal-abal.
Kalau kamu perhatikan jika di artikel tersebut lebih menitikberatkan pada cara membedakan rom Miui, namun belum secara terperinci bagaimana perbedaan antara Smartphone Xiaomi bergaransi distributor dengan garansi resmi. Yup, di artikel kali ini, itulah yang akan admin bahas lebih dalam, sehingga buat kamu yang mau membeli Smartphone Xiaomi atau yang sudah membelinya bisa lebih paham dengan hak-hak kamu sebagai pembeli yang sudah merelakan uangnya untuk menebus Smartphone Xiaomi.
Well, di tahun 2018 ini yang namanya Smartphone Xiaomi bergaransi distributor masih marak ada di pasaran bahkan mungkin jumlahnya tidak mengalami penurunan sedikitpun, kendati perwakilan resmi dari Xiaomi sudah ada dan secara bertahan memproduksi Smartphone Xiaomi dengan label "Made in Indonesia". Hal ini juga tidak lain karena dorongan kuat dari pemerintah Indonesia untuk memberlakukan TKDN (Tingkat Kandungan Dalam Negeri) sebesar 20% hingga 30% pada semua ponsel 4G yang masuk ke Indonesia.
Namun sejauh ini sekuat apapun produksi Smartphone Xiaomi Made in Indonesia, tidak menyurutkan distributor non resmi untuk memasukkan Smartphone Xiaomi ke tanah air. Hal ini bisa dibuktikan dengan banyaknya beredar Smartphone Xiaomi kelas Flagship seperti Mi6, Mi5, Mi5s, Mi MAX/2, hingga kelas Flagship premium seperti Mi MAX 2s.
Tentunya situasi seperti ini tidak lepas dari permintaan pasar atau permintaan konsumen. Kita tidak bisa menutup mata, memang sejauh ini mulai dari 2017 hingga 2018 saat artikel ini dibuat, pihak Official Xiaomi di Indonesia baru memproduksi Smartphone Xiaomi kelas Mid to low saja, terutama di kelas Redmi. Contohnya ada Mi A1, Redmi Note 4 PRO, Redmi 4x, Redmi 5A, Redmi 5, dan Redmi 5 PRO.
Padahal demand masyarakat Indonesia terkhusus untuk Mi Fans sangat menginginkan sekali jika Smartphone Xiaomi kelas Flagship juga turut disertakan dalam produksi Xiaomi Made in Indonesia. Admin saja harus rela mengeluarkan uang 5 Jutaan untuk bisa menebus Xiaomi Mi5 PRO Ceramic Black Edition yang mana masih bergaransi distributor.
Memang apa perbedaannya min antara Smartphone Xiaomi bergaransi distributor dengan Xiaomi garansi Resmi?
Secara garis besar sebenarnya tidak ada perbedaan antara Smartphone Xiaomi yang jual melalu distributor non resmi dengan yang resmi. Karena pada dasarnya kedua produk tersebut adalah Smartphone Xiaomi asli, bukan replika atau abal-abal. Lagian juga era Redmi 1s, Redmi Note 3G, Mi3, dan Mi4 abal-abal juga sudah habis.
Jadi sekalipun kamu membeli Smartphone Xiaomi bergaransi Resmi dengan yang garansi distributor non resmi akan sangat sulit untuk dibedakan. Perbedaan sengat jelas hanya terletak pada kemasan dan juga rom Miui yang digunakan. Misalkan nih Smartphone Xiaomi Redmi Note 4X/PRO bergaransi resmi dilengkapi dengan colokan listrik kepala charger yang sudah Indonesia (colokan Kaki 2) , sedangkan yang non resmi masih kepala colokan kaki tiga.
Selain itu Redmi Note 4 PRO resmi dilengkapi dengan buku panduan berbahasa Indonesia yang isi bukunya memang menerangkan untuk tata cara penggunaan Redmi Note 4 PRO, sedangkan yang non resmi tetap ada panduan berbahasa Indonesianya tapi ya itu tidak jelas karena malah menunjukkan penggunaan untuk Smartphone Xiaomi tipe lain. Bahkan tidak bisa dibilang buku panduan, tapi lebih tepat disebut selebaran, plus juga masih ada buku panduan berbahasa Mandarin.
Satu lagi perbedaan yang hanya akan diketahui oleh Mi Fans Sejati adalah Rom Miui yang terinstall. Sudah menjadi kebiasaan walau tidak semuanya, hampir sebagian besar Smartphone Xiaomi yang dijual melalui garansi non resmi atau garansi distributor abal-abal masih terpasang rom Miui abal-abal juga alias rom Miui yang sudah dimodifikasi sedemikian rupa sehingga bisa berjalan di Smartphone Xiaomi tersebut.
Sedangkan untuk Smartphone Xiaomi yang dijual melalui garansi resmi sudah pasti terinstall rom Miui official dan bahkan terkadang rom Miui tersebut belum tersedia di situs Xiaomi. Soal keterjaminan update OTA, sudah pasti Smartphone Xiaomi resmi bisa update rom Miui OTA kapan pun dan dimanapun tanpa harus repot flashing rom sana-sini.
Lantas bagaimana dengan Smartphone Xiaomi tidak resmi? Yah harus terima resiko flashing ulang jika terbukti ponsel yang kamu beli tersebut masih terpasang rom Miui abal-abal. Buat kamu yang sudah terlanjur beli Smartphone Xiaomi garansi non resmi bisa ikuti tata cara flashingnya di sini dan juga baca-baca perbedaannya di sini.
Bagaimana Cara Klaim Garansi Xiaomi Resmi?
Untuk garansi resmi sudah pasti kamu cukup membawa unit yang ingin digaransikan beserta kartu garansi ke TAM Service Center yang ada di kotamu. Khusus untuk yang tinggal di luar Jawa, maka proses perbaikan akan lebih lama karena unit tersebut akan dikirim terlebih dahulu ke Jakarta.
Jadi TAM yang ada di luar Jawa ibarat tepat penadahan saja atau collector. Admin tahu ini karena admin sudah pernah mengalami sendiri pada saat dulu menggaransikan Xiaomi Redmi Note 3G WCDMA. Kalau komponen ada atau unit pengganti ada, maka waktu yang dibutuhkan untuk klaim garansi sekitar 14 hari kerja, itu tidak dihitung dengan hari minggu atau libur nasional.
Terus Untuk Garansi Distributor Bagaimana?
Sedangkan untuk cara klaim garansi non resmi, hal pertama yang perlu kamu lakukan adalah menghubungi pihak penjual tentang garansi, sekaligus menanyakan proses garansinya seperti apa. Perlu kamu tahu jika Smartphone Xiaomi yang dijual di Indonesia melalui garansi non resmi tidak hanya dipegang satu PT saja. Jadi kamu baca baik-baik ketentuan dari masing-masing importir serta hubungi mereka terlebih dahulu jika kamu ingin mengirim unit yang akan digaransikan.
Prosesnya hampir sama dengan garansi resmi, yang membedakan kamu harus mengurusnya sendiri semisal mengirim unit Xiaomi yang rusak atau bermasalah tersebut ke pihak distributor. Kemudian sering-sering memfollow up nya agar tahu kepastian kapan unit selesai diperbaiki.
Apakah Ada Perbedaan dari segi Fisik?
Seperti yang sudah admin sebutkan di atas tadi jika tidak ada perbedaan fisik yang jelas antara Smartphone Xiaomi bergaransi resmi dengan yang non resmi, karena keduanya itu sebenarnya produk asli buatan Xiaomi. Yang membedakan resmi dan tidak resmi tersebut adalah si pembawa atau importirnya ke Indonesia, yang mana distributor resmi sudah mengantongi ijin dan lisensi dari Xiaomi untuk membuka cabang dan juga menjualnya di Indonesia termasuk mengurus ijin TKDN bahkan pembukaan pabrik, sedangkan yang masih non resmi itu cuma sebatas importir biasa alias ya cuma beli dan dagang saja.
Jadi Lebih Baik Pilih Xiaomi Garansi Resmi atau Garasi Distributor?
Sudah jelas ambil yang garansi resmi jika memang tipe Smartphone Xiaomi yang kamu incar tersebut ada di resmi, namun dengan berat hati admin bilang jika unit yang kamu inginkan tidak ada di resmi, ya apa boleh buat ambil yang distributor. Semenjak Redmi Note 3 MTK, Redmi Note 3 PRO hingga Mi5 PRO ini saja admin sudah terbiasa ambil yang garansi distributor.
Sejauh ini tidak ada masalah dan kalau ada kendala teknis pun bisa admin perbaiki sendiri. Hitung-hitung nambah ilmu oprek juga. Akan tetapi admin lebih menyarankan kamu untuk tetap membeli Smartphone Xiaomi bergaransi resmi karena klaim nya juga mudah. Tentunya semua itu kembali lagi pada pilihan kamu masing-masing. Admin sendiri sudah pernah mencoba kedua garansi tadi.
Itulah yang dapat admin jelaskan tentang perbedaan antara Smartphone Xiaomi bergaransi resmi dengan yang tidak resmi. Jika ada yang kurang dari penjelasan admin atau mungkin ada yang keliru, silahkan kamu tambahkan atau koreksi di kolom komentar. Semua penjabaran di atas murni berdasarkan pengalaman admin selama menggunakan Smartphone Xiaomi dan jika dirasa bermanfaat silahkan untuk +1, like dan bagikan. Salam admin Miuitutorial.com
Sebenarnya Apa Perbedaan Antara Smartphone Xiaomi Bergaransi Resmi dengan Distributor Abal-abal dan Bagaimana Cara Membedakannya?
Sebenarnya Apa Perbedaan Antara Smartphone Xiaomi Bergaransi Resmi dengan Distributor Abal-abal dan Bagaimana Cara Membedakannya? |
Persoalan antara Xiaomi bergaransi resmi dengan Smartphone Xiaomi yang bergaransi distributor ini dulu lama sekali pernah admin bahas melalui artikel yang berjudul "Apa ..." yang bisa kamu baca selengkapnya di sini. Di Artikel tersebut juga admin terangkan secara terperinci beserta tutorial cara membedakan antara Smartphone Xiaomi yang menggunakan rom Miui official dengan rom Miui distributor abal-abal.
Kalau kamu perhatikan jika di artikel tersebut lebih menitikberatkan pada cara membedakan rom Miui, namun belum secara terperinci bagaimana perbedaan antara Smartphone Xiaomi bergaransi distributor dengan garansi resmi. Yup, di artikel kali ini, itulah yang akan admin bahas lebih dalam, sehingga buat kamu yang mau membeli Smartphone Xiaomi atau yang sudah membelinya bisa lebih paham dengan hak-hak kamu sebagai pembeli yang sudah merelakan uangnya untuk menebus Smartphone Xiaomi.
Well, di tahun 2018 ini yang namanya Smartphone Xiaomi bergaransi distributor masih marak ada di pasaran bahkan mungkin jumlahnya tidak mengalami penurunan sedikitpun, kendati perwakilan resmi dari Xiaomi sudah ada dan secara bertahan memproduksi Smartphone Xiaomi dengan label "Made in Indonesia". Hal ini juga tidak lain karena dorongan kuat dari pemerintah Indonesia untuk memberlakukan TKDN (Tingkat Kandungan Dalam Negeri) sebesar 20% hingga 30% pada semua ponsel 4G yang masuk ke Indonesia.
Namun sejauh ini sekuat apapun produksi Smartphone Xiaomi Made in Indonesia, tidak menyurutkan distributor non resmi untuk memasukkan Smartphone Xiaomi ke tanah air. Hal ini bisa dibuktikan dengan banyaknya beredar Smartphone Xiaomi kelas Flagship seperti Mi6, Mi5, Mi5s, Mi MAX/2, hingga kelas Flagship premium seperti Mi MAX 2s.
Tentunya situasi seperti ini tidak lepas dari permintaan pasar atau permintaan konsumen. Kita tidak bisa menutup mata, memang sejauh ini mulai dari 2017 hingga 2018 saat artikel ini dibuat, pihak Official Xiaomi di Indonesia baru memproduksi Smartphone Xiaomi kelas Mid to low saja, terutama di kelas Redmi. Contohnya ada Mi A1, Redmi Note 4 PRO, Redmi 4x, Redmi 5A, Redmi 5, dan Redmi 5 PRO.
Padahal demand masyarakat Indonesia terkhusus untuk Mi Fans sangat menginginkan sekali jika Smartphone Xiaomi kelas Flagship juga turut disertakan dalam produksi Xiaomi Made in Indonesia. Admin saja harus rela mengeluarkan uang 5 Jutaan untuk bisa menebus Xiaomi Mi5 PRO Ceramic Black Edition yang mana masih bergaransi distributor.
Memang apa perbedaannya min antara Smartphone Xiaomi bergaransi distributor dengan Xiaomi garansi Resmi?
Secara garis besar sebenarnya tidak ada perbedaan antara Smartphone Xiaomi yang jual melalu distributor non resmi dengan yang resmi. Karena pada dasarnya kedua produk tersebut adalah Smartphone Xiaomi asli, bukan replika atau abal-abal. Lagian juga era Redmi 1s, Redmi Note 3G, Mi3, dan Mi4 abal-abal juga sudah habis.
Jadi sekalipun kamu membeli Smartphone Xiaomi bergaransi Resmi dengan yang garansi distributor non resmi akan sangat sulit untuk dibedakan. Perbedaan sengat jelas hanya terletak pada kemasan dan juga rom Miui yang digunakan. Misalkan nih Smartphone Xiaomi Redmi Note 4X/PRO bergaransi resmi dilengkapi dengan colokan listrik kepala charger yang sudah Indonesia (colokan Kaki 2) , sedangkan yang non resmi masih kepala colokan kaki tiga.
Selain itu Redmi Note 4 PRO resmi dilengkapi dengan buku panduan berbahasa Indonesia yang isi bukunya memang menerangkan untuk tata cara penggunaan Redmi Note 4 PRO, sedangkan yang non resmi tetap ada panduan berbahasa Indonesianya tapi ya itu tidak jelas karena malah menunjukkan penggunaan untuk Smartphone Xiaomi tipe lain. Bahkan tidak bisa dibilang buku panduan, tapi lebih tepat disebut selebaran, plus juga masih ada buku panduan berbahasa Mandarin.
Satu lagi perbedaan yang hanya akan diketahui oleh Mi Fans Sejati adalah Rom Miui yang terinstall. Sudah menjadi kebiasaan walau tidak semuanya, hampir sebagian besar Smartphone Xiaomi yang dijual melalui garansi non resmi atau garansi distributor abal-abal masih terpasang rom Miui abal-abal juga alias rom Miui yang sudah dimodifikasi sedemikian rupa sehingga bisa berjalan di Smartphone Xiaomi tersebut.
Sedangkan untuk Smartphone Xiaomi yang dijual melalui garansi resmi sudah pasti terinstall rom Miui official dan bahkan terkadang rom Miui tersebut belum tersedia di situs Xiaomi. Soal keterjaminan update OTA, sudah pasti Smartphone Xiaomi resmi bisa update rom Miui OTA kapan pun dan dimanapun tanpa harus repot flashing rom sana-sini.
Lantas bagaimana dengan Smartphone Xiaomi tidak resmi? Yah harus terima resiko flashing ulang jika terbukti ponsel yang kamu beli tersebut masih terpasang rom Miui abal-abal. Buat kamu yang sudah terlanjur beli Smartphone Xiaomi garansi non resmi bisa ikuti tata cara flashingnya di sini dan juga baca-baca perbedaannya di sini.
Bagaimana Cara Klaim Garansi Xiaomi Resmi?
Untuk garansi resmi sudah pasti kamu cukup membawa unit yang ingin digaransikan beserta kartu garansi ke TAM Service Center yang ada di kotamu. Khusus untuk yang tinggal di luar Jawa, maka proses perbaikan akan lebih lama karena unit tersebut akan dikirim terlebih dahulu ke Jakarta.
Jadi TAM yang ada di luar Jawa ibarat tepat penadahan saja atau collector. Admin tahu ini karena admin sudah pernah mengalami sendiri pada saat dulu menggaransikan Xiaomi Redmi Note 3G WCDMA. Kalau komponen ada atau unit pengganti ada, maka waktu yang dibutuhkan untuk klaim garansi sekitar 14 hari kerja, itu tidak dihitung dengan hari minggu atau libur nasional.
Terus Untuk Garansi Distributor Bagaimana?
Sedangkan untuk cara klaim garansi non resmi, hal pertama yang perlu kamu lakukan adalah menghubungi pihak penjual tentang garansi, sekaligus menanyakan proses garansinya seperti apa. Perlu kamu tahu jika Smartphone Xiaomi yang dijual di Indonesia melalui garansi non resmi tidak hanya dipegang satu PT saja. Jadi kamu baca baik-baik ketentuan dari masing-masing importir serta hubungi mereka terlebih dahulu jika kamu ingin mengirim unit yang akan digaransikan.
Prosesnya hampir sama dengan garansi resmi, yang membedakan kamu harus mengurusnya sendiri semisal mengirim unit Xiaomi yang rusak atau bermasalah tersebut ke pihak distributor. Kemudian sering-sering memfollow up nya agar tahu kepastian kapan unit selesai diperbaiki.
Apakah Ada Perbedaan dari segi Fisik?
Seperti yang sudah admin sebutkan di atas tadi jika tidak ada perbedaan fisik yang jelas antara Smartphone Xiaomi bergaransi resmi dengan yang non resmi, karena keduanya itu sebenarnya produk asli buatan Xiaomi. Yang membedakan resmi dan tidak resmi tersebut adalah si pembawa atau importirnya ke Indonesia, yang mana distributor resmi sudah mengantongi ijin dan lisensi dari Xiaomi untuk membuka cabang dan juga menjualnya di Indonesia termasuk mengurus ijin TKDN bahkan pembukaan pabrik, sedangkan yang masih non resmi itu cuma sebatas importir biasa alias ya cuma beli dan dagang saja.
Jadi Lebih Baik Pilih Xiaomi Garansi Resmi atau Garasi Distributor?
Sudah jelas ambil yang garansi resmi jika memang tipe Smartphone Xiaomi yang kamu incar tersebut ada di resmi, namun dengan berat hati admin bilang jika unit yang kamu inginkan tidak ada di resmi, ya apa boleh buat ambil yang distributor. Semenjak Redmi Note 3 MTK, Redmi Note 3 PRO hingga Mi5 PRO ini saja admin sudah terbiasa ambil yang garansi distributor.
Sejauh ini tidak ada masalah dan kalau ada kendala teknis pun bisa admin perbaiki sendiri. Hitung-hitung nambah ilmu oprek juga. Akan tetapi admin lebih menyarankan kamu untuk tetap membeli Smartphone Xiaomi bergaransi resmi karena klaim nya juga mudah. Tentunya semua itu kembali lagi pada pilihan kamu masing-masing. Admin sendiri sudah pernah mencoba kedua garansi tadi.
Itulah yang dapat admin jelaskan tentang perbedaan antara Smartphone Xiaomi bergaransi resmi dengan yang tidak resmi. Jika ada yang kurang dari penjelasan admin atau mungkin ada yang keliru, silahkan kamu tambahkan atau koreksi di kolom komentar. Semua penjabaran di atas murni berdasarkan pengalaman admin selama menggunakan Smartphone Xiaomi dan jika dirasa bermanfaat silahkan untuk +1, like dan bagikan. Salam admin Miuitutorial.com