Apa Perbedaan Antara Fresh/Clean Install dengan Dirty Install? Soalnya Sering Ketemu di Instruksi Flashing Rom Smartphone Xiaomi
Pernahkah kamu perhatikan dalam beberapa artikel serta komentar yang admin Miuitutorial.com ketikkan, ada kata "Fresh Install" yang cukup sering admin sebutkan. Pernahkah kamu bertanya-tanya sebenarnya apa yang dimaksud dengan fresh install dan apa bedanya dengan Dirty install pada sebuah tutorial Smartphone Xiaomi? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, sudah admin buatkan penjelasan khusus berikut ini.
Pada beberapa tutorial yang berkaitan dengan flashing rom, install rom dan juga update rom di Smartphone Xiaomi, cukup sering kita mendengarkan istilah Flash install dan Dirty install. Flash install ini biasanya dituliskan pada sebuah Note di dalam instruksi flashing rom, yang jamak admin temukan sih pada saat menginstall custom rom.
Namun ada kalanya request fresh install juga diberikan kepada pengguna Smartphone Xiaomi yang sudah mengalami masalah banyak semisal error, bug dan sebagainya. Sehingga jika hanya menambal bug tersebut dengan patch atau perbaikan manual, maka dikhawatirkan bug atau error pada ponsel Xiaomi tersebut akan tetap hadir
Terus min apa bedanya antara Fresh install dengan Clean install? Sama saja kok, baik fresh install dan Clean install merujuk pada satu pengertian yaitu flashing rom yang benar-benar bersih dari segala data pihak ketiga. Sederhananya semua data yang ada di dalam Smartphone Xiaomi kamu akan hangus, hilang, terhapus tanpa sisa serta tidak akan pernah bisa dikembalikan lagi.
Ada dua cara untuk bisa melakukan fresh install atau Clean install , Clean flashing, fresh flashing atau apa pun namanya itu yaitu melalui MI Flashtool dan juga Custom TWRP Recovery. Namun untuk yang benar-benar 100% fresh install adalah via Mi Flashtool. Karena sama sekali tidak ada campur tangan dari tool pihak ketiga kecuali tool resmi dari Xiaomi.
Karena sifatnya yang menghapus semua file yang ada di dalam Smartphone Xiaomi, maka ada baiknya sebelum melakukan fresh install atau Clean Flash, maka sebaiknya kamu backup dulu semua data yang ada di internal memory, sedangkan untuk eksternal memory seperti Micro SD tetap aman. Min apakah Bahaya jika sering melakukan fresh install di Smartphone Xiaomi? Untuk menjawab pertanyaan ini admin sudah membuat artikel khusus di sini.
Eh dari tadi cuma bahas fresh install atau Clean flashing saja, bahasan soal Dirty install tadi mana? Oh iya admin hampir lupa. Sederhananya Dirty Install itu adalah kebalkan dari fresh install. Jika fresh install bisa menghapus semua data yang ada di dalam Smartphone Xiaomi, maka Dirty install akan tetap menyisakan data-data penting yang ada di Smartphone Xiaomi.
Dirty install sendiri dapat kamu lakukan jika flashing rom via Mi Flashtool dengan mencentang except user data atau juga bisa dengan Custom TWRP Recovery. Di Custom TWRP sendiri Dirty install biasanya hanya menghapus cache dan dalvic saja. Admin sendiri termasuk pengguna yang lebih memilih Dirty install ketimbang fresh install. Termasuk ketika ingin flashing custom ROM beda based sekalipun. Semisal dari Rom Miui ke Rom AOSP (CyanogenMOD, ...)
Namun begitu walau data-data yang ada di internal memory tetap ada, ada baiknya untuk mengamankan data tersebut ke komputer, supaya terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan. Okey sekarang kamu sudah tahun peredaan antara Fresh install dengan Dirty install. Jadi jika admin instruksikan untuk melakukan salah satu dari kedua hal tadi, bisa kamu lakukan dengan mudah. Jika dirasa bermanfaat silahkan +1, like dan bagikan. Salam admin Miuitutorial.com
Apa Perbedaan Antara Fresh/Clean Install dengan Dirty Install? Soalnya Sering Ketemu di Instruksi Flashing Rom Smartphone Xiaomi
Apa Perbedaan Antara Fresh/Clean Install dengan Dirty Install? Soalnya Sering Ketemu di Instruksi Flashing Rom Smartphone Xiaomi |
Pada beberapa tutorial yang berkaitan dengan flashing rom, install rom dan juga update rom di Smartphone Xiaomi, cukup sering kita mendengarkan istilah Flash install dan Dirty install. Flash install ini biasanya dituliskan pada sebuah Note di dalam instruksi flashing rom, yang jamak admin temukan sih pada saat menginstall custom rom.
Namun ada kalanya request fresh install juga diberikan kepada pengguna Smartphone Xiaomi yang sudah mengalami masalah banyak semisal error, bug dan sebagainya. Sehingga jika hanya menambal bug tersebut dengan patch atau perbaikan manual, maka dikhawatirkan bug atau error pada ponsel Xiaomi tersebut akan tetap hadir
Terus min apa bedanya antara Fresh install dengan Clean install? Sama saja kok, baik fresh install dan Clean install merujuk pada satu pengertian yaitu flashing rom yang benar-benar bersih dari segala data pihak ketiga. Sederhananya semua data yang ada di dalam Smartphone Xiaomi kamu akan hangus, hilang, terhapus tanpa sisa serta tidak akan pernah bisa dikembalikan lagi.
Ada dua cara untuk bisa melakukan fresh install atau Clean install , Clean flashing, fresh flashing atau apa pun namanya itu yaitu melalui MI Flashtool dan juga Custom TWRP Recovery. Namun untuk yang benar-benar 100% fresh install adalah via Mi Flashtool. Karena sama sekali tidak ada campur tangan dari tool pihak ketiga kecuali tool resmi dari Xiaomi.
Karena sifatnya yang menghapus semua file yang ada di dalam Smartphone Xiaomi, maka ada baiknya sebelum melakukan fresh install atau Clean Flash, maka sebaiknya kamu backup dulu semua data yang ada di internal memory, sedangkan untuk eksternal memory seperti Micro SD tetap aman. Min apakah Bahaya jika sering melakukan fresh install di Smartphone Xiaomi? Untuk menjawab pertanyaan ini admin sudah membuat artikel khusus di sini.
Eh dari tadi cuma bahas fresh install atau Clean flashing saja, bahasan soal Dirty install tadi mana? Oh iya admin hampir lupa. Sederhananya Dirty Install itu adalah kebalkan dari fresh install. Jika fresh install bisa menghapus semua data yang ada di dalam Smartphone Xiaomi, maka Dirty install akan tetap menyisakan data-data penting yang ada di Smartphone Xiaomi.
Dirty install sendiri dapat kamu lakukan jika flashing rom via Mi Flashtool dengan mencentang except user data atau juga bisa dengan Custom TWRP Recovery. Di Custom TWRP sendiri Dirty install biasanya hanya menghapus cache dan dalvic saja. Admin sendiri termasuk pengguna yang lebih memilih Dirty install ketimbang fresh install. Termasuk ketika ingin flashing custom ROM beda based sekalipun. Semisal dari Rom Miui ke Rom AOSP (CyanogenMOD, ...)
Namun begitu walau data-data yang ada di internal memory tetap ada, ada baiknya untuk mengamankan data tersebut ke komputer, supaya terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan. Okey sekarang kamu sudah tahun peredaan antara Fresh install dengan Dirty install. Jadi jika admin instruksikan untuk melakukan salah satu dari kedua hal tadi, bisa kamu lakukan dengan mudah. Jika dirasa bermanfaat silahkan +1, like dan bagikan. Salam admin Miuitutorial.com